Saturday, September 7, 2019

Jasa Pembersih Toilet Surabaya dari Mr Clean

Data-data perekonomian yang mengindikasikan perlambatan pertumbuhan ekonomi global menjadi sentimen negatif di pasar keuangan. Selain itu, peningkatan tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok, Uni-Eropa, Mexico dan India juga turut mendorong naiknya tekanan di pasar keuangan global sepanjang Mei 2019.
Sejalan dengan perkembangan global tersebut, IHSG pada Mei 2019 turun sebesar 3,8% (month to month/mtm) dengan investor nonresiden membukukan net sell sebesar Rp 7,4 triliun. Pada periode itu, pelemahan juga terjadi di pasar Surat Berharga Negara (SBN), tercermin dari net sell SBN investor nonresiden sebesar Rp 10,8 triliun dan naiknya rata-rata yield SBN sebesar 13,6 basis poin.
Kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan masih positif di bulan Mei 2019. Kredit perbankan tumbuh stabil di level 11,05% (year on year/yoy), didorong oleh pertumbuhan kredit investasi yang terus meningkat ke level 15,70% yang merupakan level tertingginya dalam tiga tahun terakhir. Sementara itu, pertumbuhan piutang pembiayaan sedikit meningkat ke level 5,03%.
Dari sisi penghimpunan dana, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Mei tahun ini perbankan tumbuh sebesar 6,27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini didorong oleh pertumbuhan deposito sebesar 8,84% .
Sementara itu, sepanjang Januari-Mei 2019, asuransi jiwa dan asuransi umum/reasuransi berhasil menghimpun premi masing-masing sebesar Rp 73,18 triliun dan Rp 41,83 triliun. Di periode yang sama, penghimpunan dana melalui pasar modal mencapai Rp 54,7 triliun, dengan jumlah emiten baru sebanyak 12 perusahaan.
Lembaga jasa keuangan juga mampu menjaga profil risiko pada level yang terkendali. Risiko kredit perbankan berada pada level yang rendah, tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) gross perbankan sebesar 2,61% (NPL net: 1,18%). Sementara itu, rasio Non-Performing Financing (NPF) gross perusahaan pembiayaan sedikit turun ke level 2,73% (NPF net: 0,55%). Risiko nilai tukar perbankan berada pada level yang rendah, dengan rasio Posisi Devisa Neto (PDN) sebesar 1,86%, di bawah ambang batas ketentuan.

No comments:

Post a Comment